Pertumbuhan Ekonomi VS Harmoni Ekologi Dari Film Sexy Killers
Sexy Killers adalah film dokumenter yang disutradarai oleh Dandhy
Laksono, film ini diunggah di Youtube pada masa tenang pemilu 2019, dan
yang akhirnya ramai diperbincangkan di sosial media karena membahas sisi
gelap dari kedua pasangan capres dan cawapres, dan keterlibatan mereka
akan kerusakan dan ancaman ekologi.
Banyak yang akhirnya bingung menentukan pilihan karena beranggapan
bahwa pada akhirnya siapapun yang menjadi presiden lingkungan dan
kesehatan masyarakat akan tetap terancam karena keegoisan mereka, tetapi
menentukan pilihan dari satu perspektif saja bukanlah keputusan yang
bijak.
Sexy Killers
bukan lah film pertama yang diproduksi oleh WatchdoC Documentary
sebelumnya ada Samin vs Semen (2015), Kala Benoa (2015), The Mahuzes
(2015), Asimetris (2018) dan masih banyak film lainnya. Dan yang
terakhir adalah Sexy Killers(2019).
Film ini menjelaskan tentang hubungan erat antara
pertumbuhan ekonomi dengan harmoni ekologi, menceritakan bagaimana dampak besar
pertambangan batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap terhadap masyarakat
dan lingkungan, tetapi film ini hanya menampilkan sudut pandang dari
pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada rusaknya ekologi, melihat bagaimana
PLTU menyengsarakan rakyat kecil disekitar kawasan PLTU tersebut seperti
kekurangan air bersih, lalu polusi yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan,
dan bahkan kematian anak-anak yang tenggelam di galian tambang yang tak kunjung
direklamasi.
Pertumbuhan ekonomi memang akan berdampak pada kerusakan
ekologis, seperti contoh Cina sebagai salah satu raksasa ekonomi di dunia.
Pertumbuhan ekonomi Cina yang tinggi, PDB (Produk Domestik Bruto) yang terus
tumbuh setiap tahun yang akhirnya menyebabkan polusi dan membuat Cina mengalami
krisis ekologi, dan menyebabkan menurunya kualitas lingkungan dan kesehatan
masyarakat Cina.
Menurut Prof. Yuval Noah Harari “Nama riil dari ekonomi modern adalah
runtuhnya ekologi. Baik kemajuan sains dan pertumbuhan ekonomi terjadi
dalam biosfer yang rapuh, dan begitu keduanya mendapatkan tenaga,
gelombang kejut akan mendestabilkan ekologi.”
Lantas apakah kita harus memperlambat laju pertumbuhan ekonomi untuk
menghindari ancaman ekologi? Tidak juga, jelas pemerintah dan Jenderal
TNI (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan akan menolak hal tersebut.
Hidup orang miskin akan membaik jika ekonomi tumbuh, karena itu
pemerintah tak mungkin mendukung langkah-langkah untuk memperlambat
pertumbuhan ekonomi walaupun untuk menghindari ancaman ekologi di masa
depan.
Menjaga dan melindungi lingkungan memang ide yang sangat bagus,
tetapi rakyat kecil yang juga butuh pertumbuhan ekonomi pun bisa jadi
lebih khawatir dompet mereka dibanding urusan melelehnya es di kutub
utara atau masalah ekologi lainya.
Pertumbuhan ekonomi dibutuhkan untuk memberikan standar hidup yang
sama kepada masyarakat, tapi menjaga dan merawat lingkungan sangatlah
penting, karena jika pada akhirnya pertumbuhan ekonomi menghancurkan
ekosistem yang ada itu juga akan menyebabkan kehancuran ekonomi,
kekacauan politik dan bencana alam.
Kita juga tidak bisa terus-terus menggenjot pertumbuhan ekonomi lalu
mengandalkan sains untuk menemukan solusi dari ancaman ekologi, kita
yang menikmati pertumbuhan ekonomi sebagai individu harusnya juga sadar
akan ancaman yang ada, bisa dengan menghemat pemakaian energi/listrik,
melindungi dan merawat lingkungan hidup.
Telah terbit di Geotimes: https://geotimes.co.id/opini/pertumbuhan-ekonomi-vs-harmoni-ekologi-dari-film-sexy-killers/ pada Senin, 22 April 2019
The most enduring symbol of the Norse - titanium arts
ReplyDelete› tj-metal-arts › tj-metal-arts The most enduring wooricasinos.info symbol of the nba매니아 Norse - titanium arts · The most enduring symbol of the Norse - titanium 출장안마 arts · The most septcasino enduring symbol of the microtouch solo titanium Norse - titanium arts.